KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan
kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta karunia-Nya
kepada kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan mengucapkan
syukur Alhamdulillah, kami semua dapat menyusun, menyesuaikan, serta dapat
menyelesaikan sebuah makalah ini. Di samping itu, kami mengucapkan rasa terima
kasih kepada semua pihak yan telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan
pembuatan sebuah makalah ini, baik dalam bentuk moril maupun dalam bentuk
materi sehinggadapat terlaksana denan baik.
Kami, sangat menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini memang masih
banyak kekurangan serta amat jauh dari kata kesempurnaan. Namun, kami
semua telah berusaha semaksimal mungkin dalam membuat sebuah makalah ini. Di
samping itu, kami sangatt
mengharapkan kritik serta saran nya dari semua teman-teman demi tercapainya kesempurnaan yang di harapkan dimasa
akan datang.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Ahklak merupakan ilmu yang
membahas tentang perbuatan manusia.Dalam hal ini kami akan membahas tentang apa
saja yang termasuk kepada ahklak-ahklak tercela yaitu yang mana ahklak yang
harus dihindari seperti Hasad,Takabur dan sebagainya.
Contoh-contoh ahklak
seperti itu adalah termasuk kepada ahklak yang tercela yang mana banyak
mengandung kemadhorotan bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.Selain itu
Allah SWT sangat tidak menyukai orang-orang dalam dirinya masih menyimpan
sifat-sifat tercela karena itu banyak sekali dalil nakqli maupun aqli yang
menjelaskan betapa tidak bolehnya kita memiliki ahklak tercela seperti itu.
Semua balasan dari
perbuatan sikap tercela seperti itu juga telah dijelaskan dalam firman Allah
maupun hadits Rasul yang amat sangat berat baik di dunia maupun di
akhirat.Tetapi Allah SWT adalah dzat yang maha pengasih sebagaimana sifat-sifat
Allah SWT yang baik lainnya,untuk itu banyak hal yang dapat kita ketahui untuk
menjauhi segala sifat-sifat yang termasuk kedalam sifat tercela ini.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa itu pengertian Ahklak?
1.2.2 Apasajakah induk-induk ahklak tercela?
1.2.3 Bagaimana metode untuk meningkatkan kualitas ahklak?
1.2.4 Bagaimna kualitas ahklak dalam kehidupan?
1.3
TUJUAN
1.3.1
Dapat mengetahui pengertian Ahklak
1.3.2
Menjelaskan contoh induk- induk ahklak tercela
1.3.3
Mengetahuai penyebab dan solusi dari ahklak
tercela
1.3.4
Dapat menerapkan metode peningkatan kualitas
ahklak dalam kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN AHKLAK
Ahklak berasal dari bahasa arab ﺄﺧﻼﻖ bentuk jamak dari ﺧﻟﻖ yang secara etimologis berarti budi
pekerti,watak,perangai,tingkah laku atau tabi’at.Menurut imam Al-Ghozali,ahklak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dapat menimbulkan perbuatan dengan
gampang dan mudah,tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.Sedangakan
menurut Abdul Karim Zaidan, Ahklak adalah nilai-nilai yang tertanam dalam jiwa
dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatan baik dan
buruknya,untuk kemudian memilih melakuakan ataupun menigkatkannya.Tetapi
menurut Ahmad amin Ahklak sendiri yaitu membiaskan kehendak,ini berarti bahwa
kehendak itu apabila dibiaskan terhadap sesuatu maka kebiasaan itu akan dapat
membentuk ahklak.Contohya apabila kita selalu membiasakan untuk memberi maka
akan melahirkan sikap yang dermawan.
Sedangkan Ilmu ahklak ialah ilmu yang menjelakan arti
baik dan buruk,menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh seseorang kepada
orang lain,menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan
mereka dan menunjukan jalan untuk melakukan apa-apa yang harus di perbuat.
2.2 INDUK-INDUK AHKLAK TERCELA
2.2.1 IRI HATI,DENGKI (HASAD)
Hasad adalah tidak senang kepada orang lain yang mendapat
kenikmatan. Sehingga timbul perbuatan jahat agar kenikmatan yang diperoleh
seseorang itu hilang atau pindah kepada dirinya. Atau ia benci terhadap
kenikmatan lebih dari kenikmatan dirinya
Iri hati atau dengki juga merupakan persaan benci atau
tidak senang kepada seseorang yang memperoleh keberuntungan atau
kebahagian,serta mengharapkan agar keberuntungan/kebahagiaan orang tersebut
lenyap.Firman Allah SWT yang artinya :
“jika kamu
memperoleh kebaikan,niscahy mereka bersedih hati,tetapi jika kamu mendapat
bencana mereka gembira karenanya”.(QS.Ali
Imran:120).
Nabi Muhammad S.A.W. bersabda :
Artinya :”Telah masuk ke dalam tubuhmu
penyakit-penyakit umat dahulu, yaitu benci dan dengki itulah yang membinasakan
agama, bukan dengki mencukur rambut”. (HR. Abu Daud dan Tarmidzi)
Rasulullah
juga bersabda:
“Jauhilah hasad karena sesungguhnya hasad itu dapat memakan (menghabiskan)
kebaikan seperti api memakan kayu baker.” (H.R. Abu Dawud)
Seseorang yang memiliki sifat iri hati atau dengki akan
sangat tersiksa,karena jika dalam suatu masalah dia akan terlebih dahulu
tersiksa hatinya dengan keiriannya.Sifat iri hati atau dengki akan membuahkan
berbagai sifat tercela lainnya,seperti: marah,dendam,berdusta,menipu,adu
domba,mencuri bahkan membunuh.sebagai contoh tentang kisah iblis terhadap nabi
adam yang mana iblis sangat iri kepada NAbi Adam AS yang mendapatkan kedudukan
yang paling mulia di sisi Allah SWT maka dari itu iblis yan didorong dengan
sifat keirian dan kedengkiannya maka iblis melakuakan kemaksiatan yang besar
yaitu melanggar perintah dari Allah SWT.
Orang yang memiliki sifat iri hati atau dengki tidak akan
mendapat sesuatu apapun dari masyarakat selain dari celaan dan pengucilan.Di
dunia ia tersiksa karena tidak disenagi masyarakat sedangkan di akhiratpun ia
menderita karena azab dari Allah.
2.2.1.1 PENYEBAB TIMBULNYA
SIFAT IRI HATI ATAU DENGKI (HASAD)
1.
Adanya rasa permusuhan dan kebencian
2.
Tidak bersyukur
3.
Perasaan tinggi diri
4.
Kikir atau pelit
5.
Malas
2.2.1.2 CARA MENGHINDARI SIFAT IRI HATI ATAU
DENGKI (HASAD)
1.
Meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT
2.
Menyadari bahwa hasad dapat menghapuskan
kebaikan
3.
Qonaaah dan selalu meningkatkan syukur kepada
Allah SWT
2.2.2 SOMBONG (TAKABUR)
Sombong adalah merasa lebih tinggi dari orang lain,baik
keturunan, kekayaan, kepandaian, kedudukan, kecantikan atau ketampanan dan
sebagainya.Sombong merupakan ahklak tercela,Firman Allah SWT yang artinya :
“Aku akan memalingkan
orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alas an yang benar
dari tanda-tanda kekuasaan-ku.mereka jika melihat tiap-tiap ayatku,mereka tidak
bermain kepadanya.Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada
petunjuk,mereka tidak mau menempuhnya tetapi jika mereka melihat jalan
kekesatan,mereka terus menempuhnyayang demikan itu adalah karena mereka
mendustakan ayat-ayat kami dan mereka selalu lalai dari padanya”.(QS.Al-a’raf
:146).
Sombong ada dua macam,yaitu sombong lahir (takabur zahir)
dan sombong batin (takabur batin).Sombong lahir yaitu perbuatan-perbuatan
kesombongan yang dilakukan oleh anggota badan yang jelas terlihat.Sombong batin
yaitu sifat kesombongan didalam jiwa atau hati yang tidak terlihat.
Orang yng sombong tidak memiliki perasaan untuk mencintai
dan menyanyangi sesame saudaranya yang mukmin sebagaimana ia mencintai dirinya
sendiri.orang yang sombong banyak memiliki sifatyang buruk misalnya merendahkan
orang lain,pemarah,pembohong,khinat dan sebagainya.Orang yang sombong tidak
segan-segan menggunakan hal-hal yang buruk demi untuk mempertahankan
kemulianya.
Rasullah SAW menjelaskan,bahwa ada dua macam sifat yang
merupakan himpunan dari sifat sombong,yaitu menolak kebenaran dan menghina
orang lain.Rasullah bersabda yang artinya:
”Sombong
adalah (sifat) orang mengingkari kebenaran dan menghina orang lain”.(HR.Abu Daud dan Hakim).
Orang sombong senantiasa menolak kebenaran,yang
dianggapnya akan merugikan dirinya dan menghina atau merendahkan orang
lain.Orang sombong sering lupa diri,siapa,darimana dan kehendak kemana ia
sebenarnya.Sebagai contohnya adalah Fira’un yang mendaulatkan dirinya sebagai
tuhan.Perilaku yang sombong ibarat seorang budak yang mengambil mahkota raja,kemudian
ia memakainya,setelah itu ia duduk di singgahsana raja bertingkah seperti raja
yang patut di hormati,dan Tentu saja sang raja sangat murka terhadap budak yang
kurang ajar tersebut dam menjatuhkan hukuman yang sangat berat.
2.2.2.1 HAL-HAL YANG MENIMBULKAN
KESOMBONGAN
1.
Keturunan
2.
Kekayaan harta
3.
Kepandaian/Ilmu pengetahuan
4.
Kedudukan
5.
Kecantikan/Ketampanan
6.
Kekuatan tubuh
7.
Dsb
Oleh sebab itu,hendaklah kita memohon kepada Allah agar
di beri petunjuk kearah jalan yang benar dan terhindar dari sifat sombong.
2.2.3 ANANIAH (EGOIS)
Kata Ananiah berasal dari bahasa Arab “ana” yang berarti saya atau aku,
kemudian mendapat tambahan iayah. Ananiyah berarti ‘keakuan’ yaitu mementingkan
diri sendiri atau disebut juga egois adalah orang yang selalu mementingkan diri
sendiri. Islam melarang berbuat merusak diri sendiri. Firman Allah yang
menerangkan larangan tersebut terdapat dalam surat Al-Baqoroh ayat 195 sebagai
berikut :
Artinya : ”Dan
belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Namun ada ayat yang menyatakan
seorang mukmin lebih mengutamakan diri sendiri dunia dan akhirat dari ancaman
neraka tetapi juga tidak boleh meninggalkan tanggung jawab terhadap orang lain
dan terhadap keluarga, dalam pergaulan sesama mukmin Allah memerintahkan untuk
saling merendahkan hati tidak congkak dan sombong.
2.2.3.1CIRI-CIRI
ANANIYAH DAN EGOIS
1.
Mau menang sendiri
2.
Tidak menghiraukan perasaaan orang lain
3.
Bersikap acuh tak acuh
4.
Merasa dirinya selalu benar, sehingga tidak mau
mendengarkan orang lain
5.
Melakukan segala cara untuk mencapai tujuan atau
keinginannya
6.
Hanya memikirkan kepentingan diri sendiri
7.
Bersikap sombong karena merasa dapat hidup tanpa
bantuan orang lain.
2.2.3.2 BAHAYA EGOIS
1. Orang egois biasanya dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya
2.
Tidak disukai orang lain karena selalu mau
menang sendiri
3.
Seringan mendapat cemooh dari teman dan
tetangga.
2.2.3.3 CARA MENGHINDARI SIFAT EGOIS
1.
Menyadari bahwa kita tidak dapat hidup sendiri
suatu saat pasti kita akan membutuhkan orang lain
2. Mencintai
sesama manusia karena di hadapan Allah manusia mempunyai derajat yang sama
kecuali karena taqwanya.
3.
Meningkatkan silaturrahmi kepada sauadara, teman
dan sesame manusia yang lain.
2.2.4 GHADHAB (PEMARAH)
Ghadhab asal kata bahasa
arab yang artinya marah, sedangkan pemarah adalah orang yang lekas (mudah)
marah.Adapun bentuk-bentuk marah bermacam-macam ada kalanya kelihatan dari
wajahnya yang cemberut, mata yang melotot, berkata-kata kasar dan kotor hingga
kadang-kadang sampai terjadi perkelahian, Sebagaimana sabda Rosullah SAW :
Artinya :“Bahwasanya marah itu merusak iman,
seperti barang yang pahit merusak madu”.
Rasulullah bersabda
“Dari Abu Hurairah ra.
Bahwasanya Rasulullah saw bersabda” Bukanlah orang kuat itu orang yang kuat
dalam bergulat. Orang kuat yang sebenarnya adalah orang yang mampu
mengendalikan dirinya ketika marah.”
2.2.4.1BAHAYA
SIFAT PEMARAH
1. Merugikan diri sendiri maupun orang lain.
2. Merupakan sumber pertengkaran, percekcokan dan
menimbulkan kebencian dan permusuhan
3. Lebih membawa kerusakan dan kemudlorotan bagi
dirinya maupun orang lain.
4. Permasalahan tidak dapat diselesaikan dengan baik
5. Menyebabkan terputusnya tali persaudaraan sesama
muslim.
2.2.4.2 CARA MENGHINDARI PEMARAH
1. Lebih baik mengalah dari pada menimbulkan
kerusakan yang lebih besar.
2. Jangan bicara yang menyinggung perasaan orang
lain, jika salah kita ingatkan dengan cara yang baik.
3. Selalu memberi maaf dengan tulus ikhlas,
Sebagaimana
firman Allah :
Artinya
:“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, Maka barang
siapa memaafkan dan berbuat baik[1345] Maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.
Sesungguhnya dia tidak menyukai orang-orang yang zalim. “(Q.S. Asy Syura : 40)
2.2.5 GHIBAH DAN NAMIMAH
Ghibah dalam bahasa kita disebut mengumpat dan mengunjing
adalah menyebut atau memperkatakan seseorang dibelakang dirinya dengan apa yang
dibencikan, ghibah terjadi disebabkan dari dengki, mencari muka atau
berolok-olok dengan tujuan untuk menjatuhkan martabat orang yang diumpat.
Sedangkan namimah (adu domba) adalah menyampaikan
perkataan seseorang atau menceritakan keadaan seseorang atau mengabarkan
pekerjaan seseorang kepada orang lain dengan maksud adu domba antara keduanya
atau merusakkan hubungan baik antara mereka.
Firman Allah, QS. Al- Hujarat
12 :
Artinya : “Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa
jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang.”
2.2.5.1
SEBAB-SEBAB GHIBAH DAN NAMIMAH
1.
Dendam dalam hati.
2.
Rasa dengki atas kesuksesan yan telah diraih
orang lain.
3.
Handak menunjukkan kelebihan sendiri dengan
merendahkan dan mengejek orang lain.
2.2.5.2 CARA MENGHINDARI GHIBAH DAN NAMIMAH
1.
Menyadari bahwa setiap orang mempunyai kekurangan
dan kelebihan, masing-masing diberi potensi yang berbeda oleh Allah swt.
2.
Koreksilah dirimu sendiri sebelum mengoreksi
orang lain.
3.
Bersikap obyektif terhadap semua orang.
4.
Menyadari setiap orang bisa saja salah tidak
mungkin seterusnya benar.
5.
Jangan mendengarkan orang yang suka mengadu
domba, pasti suatu saat kita akan kena getahnya.
2.2.6 TABZIR (BOROS)
Menurut bahasa tabzir berasal
dari bahasa arab “bazzara-yubazziru-tabzirun”
yang berarti boros. Sedangkan menurut istilah adalah perbuatan yang dilakukan
dengan cara menghambur-hamburkan uang ataupun barang karena kesenangan atau
kebiasaan. Firman Allah yang menerangkan larangan tersebut terdapat dalam surat
Al-Furqan ayat 67 sebagai berikut :
Artinya :” Dan orang-orang yang
apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir,
dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
Dan
Allah juga menegaskan bahwa, orang yang berlaku boros adaah saudara syaitan,
karena sama-sama ingkar terhadap nikmat Allah swt. Ungkapan ini merupakan
celaan terhadap orang-orang yang boros. Menghambur-hamburkan kekayaan diluar
perintah Allah, memperturutkan godaan syaitan. Firman Allah yang menerangkan larangan tersebut terdapat dalam surat Al-Isra’
ayat 27 sebagai berikut :
Artinya : ”sesungguhnya
orang-orang yang boros itu adalah saudara syaitan dan syaitan itu sangat ingkar
kepada Tuhan-Nya.”
2.2.6.1
SEBAB-SEBAB TABZIR
1.
Dapat menyebabkan kehancuran pada diri sendiri,
karena tidak memilki control pribadi dan sosial.
2.
Dapat menimbulkan sifat pamer dan sombong dan
merupakan tabi’at buruk yang harus dihindari.
3.
Dapat menimbulkan sfat riya’ dan sum’ah
2.2.6.2 CARA MENGHINDARI TABZIR
1.
Dengan cara membatasi dalam makan dan minum,
berpakaian, berhias ataupun dalam bersedekah dengan tidak berlebih-lebihan
sesuai dengan syari’at yang telah ditentukan.
2.
Islam telah menganjurkan agar hidup sederhana
dalam mencukupi kebutuhan yang diperlukan tampa berlebihan dan masih
sewajarnya.
3.
Islam melarang untuk bersikap sombong yang dapat
menzalimi diri sendiri ataupun orang lain, hal itu dapat menyebabkan kesengsara
2.3 METODE PENINGKATAN
KUALITAS AHKLAK
Dalam keseluruhanajaran islam,ahklak menempati kedudukan
yang istimewa dan sangat urgen,hal ini berdasarkan kaidah bahwa Rasullah
SAW,menempatkan penyempurnaan akhlak yang mulia sebagai misi pokok risalah
islam.Ahklak merupakan salah satu ajaran pokok agama islam sehingga Rasullah
SAW mendefinisikan agama islam dengan ahklak yang baik (husn al-khuluq).
Ahklak yang baik akam memberatkan timbangan kebaikan
seseorang nanti pada hari kiamat. Nabi bersabda; “Tidak satupun yang akan
lebih memberatkan timbangan (kebaikan) seorang hamba mukmin nanti pada hari
kiamat selain dari ahklak yang baik”.(HR Al-Baihaqi). Dan menurut
keterangan Abdullah Ibn Umar: Orang yang paling dicintai serta paling dekat
dengan Rasullah pada hari kiamat adalah yang paling baik ahklaknya.
Rasullah SAW menjadikan baik buruknya ahklak seseorang
sebagai ukuran kualitas imannya,sebagaimana sabdaya:
”Dari abu
hurairah ia berkata,rasullah SAW bersabda:Orang mukmin yang paling sempurna
imannya adalah orang yang paling baik ahklaknya”.(HR At-Tirmizi)
Islam menjadikan ahklak yang baik sebagai bukti dan buah
dari ibadah kepada allah SWT.Seseorang yang menjadikan sholat tentu tidak akan
mengerjakan segala perbuatan p saja mengerjakan kekejian dan kemuyang tergolong
keji dan mungkar.Sebab apakah arti sholatnya seseorangg jika dia tetap saja
mengerjakan kekejian dan kemungkaran yang dilarang.
2.4 KUALITAS AHKLAK DALAM
KEHIDUPAN
Untuk mengantisiapasi ancaman dekadensi moral,maka setiap
orang islam harus memiliki pemahaman dan keteguhan untuk menjaga kebenaran dan
kebaikan ahklak islamiah.Adapun prinsip umum yang dapat menyelamatkan kaum
islamiah muslim dari kebimbangan kebingungan dan kegoncanga dalam mengahadpi
kehidupan prisip ini meliputi:
a. Komitmen dengan jalan hidup islam
b. Loyal kepada
Allah
c. Kesunguhan dalam mejalani kehidupan
d. Sikap
toleran dan memaafkan
e. Sikap moderat terhadap orang lain dan segala sesuatu
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Ahklak adalah perbuatan manusia yang memiliki dua sisi yaitu
baik dan buruk.Ahklak seseorang itu tergantung bagaimana orang tersebut memilih
kemana orang tersebut akan mengikutinya.disini kami membahas tentang
ahklak-ahklak yang tercela.Ahklak tercela merupakan ahklak yang tidak
sepatutnya untuk di ikuti oleh seorang manusia yang beriman karena Allah SWT
dan Rasullullah SAW tidak menyukai akan sifat-sifat yang termasuk ahklak
tercela.
Sebagai salah satu contoh adalah sifat hasad,merupakan
persaan benci atau tidak senang kepada seseorang yang memperoleh keberuntungan
atau kebahagian,serta mengharapkan agar keberuntungan / kebahagiaan orang
tersebut lenyap.Dari pengertian salah satu sifat ahklak tercela tersebut telah
tercantum dalam firman Allah dan sabdaan Rasullah bahwa hal tersebut tidak
baik.
Untuk itu kami juga disini mempaparkan hal-hal yang
menjelakan tentang perihal untuk menjauhi sifat-sifat ahklak tercela dan dalam
pembahasan terakhir disampaikan juga tentang metode dan kualitas ahklak dalam
kehidupan.
3.2
SARAN
Untuk memperbaiki kesalah dalam pembuatan makalah ini
saya sarankan dengan penuh hormat kepada semua pihak baik pembimbing ataupun
rekan-rekan seperjuangan untuk dapat ikut serta memberikan kritikan dan masukan
agar dapat memperbaiki dalam pembuatan makalah-makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul
Rahman, Roli, dkk, Menjaga Akidah Akhlak kurikulum 2008 MA Kelas 2, Solo
: PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2009.
Junaidi
Hidayat, dkk, Ayo Memahami Akidah dan
Akhlak kurikulum 2006 Mts Kelas 1, Jakarta : Erlangga, 2008.
0 komentar:
Post a Comment