KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta
karunia-Nya kepada kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik.
Dengan
mengucapkan syukur Alhamdulillah, kami semua dapat menyusun, menyesuaikan,
serta dapat menyelesaikan sebuah makalah ini. Di samping itu, kami mengucapkan
rasa terima kasih kepada semua pihak yan telah banyak membantu kami dalam
menyelesaikan pembuatan sebuah makalah ini, baik dalam bentuk moril maupun
dalam bentuk materi sehinggadapat terlaksana denan baik.
Kami, sangat
menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini memang masih banyak kekurangan
serta amat jauh dari kata kesempurnaan. Namun, kami semua telah berusaha
semaksimal mungkin dalam membuat sebuah makalah ini. Di samping itu, kami
sangatt mengharapkan kritik serta saran nya dari semua teman-teman demi
tercapainya kesempurnaan yang di harapkan dimasa akan datang.
Penulis,
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................
1.3 Tujuan........................................................................................................................
1.4 Sistematika
Penulisan ................................................................................................
2.1 Sumber Daya Alam
Hewani .....................................................................................
2.2 Pemanfaatan sumber
daya alam hewani ...................................................................
2.3 Persebaran
Sumber Daya Alam
Hewani ................................................................
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................
3.2 SARAN.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya
hewani adalah sumber daya alam yang berasal dari hewan. Hewan adalah kelompok
organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan hewan (animalia) dan salah satu
dari berbagai makhluk hidup yang terdapat di alam semesta.
Hewan di Indonesia dapat digolongkan menjadi
hewan liar dan hewan peliharaan. Hewan liar adalah hewan yang hidup di alam
bebas dan bisa mencari makan sendiri. Hewaan peliharaan adalah hewan yang
dipelihara atas dasar hobi atau kesenangan semata. Dan beda lagi dengan hewan
ternak adalah hewan yang dikembang biakan dan kemudian dimanfaatkan atau
diperjual belikan.
Berdasarkan jenisnya hewan termasu kedalam
sumber daya alam biotik dan dapat diperbaharui dan diperbanyak jumblah populasinya.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian Sumber daya alam Hewani?
2. apa
Pemanfaatannya Sumber daya alam Hewani?
3. Bagaimana
Penyebarannya Sumber daya alam Hewani?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini hanya untuk
mengetahui pengertian,pengelompokan, pemanfaatan, dan persebarannya dari Sumber
daya alam Hewani.
1.4 Sistematika
Penulisan
Kata pengantar, Daftar isi, Bab I terdiri dari latar
belakang, rumusan masalah, tujuan dan juga sistematika penulisan yang terdapat
pada makalah ini.Bab II terdiri dari isi yang membahas mengenai Sumber
daya alam Hewani.Bab III merupakan bab penutup dimana terdapat kesimpulan dan saran dari apa yang dibahas pada makalah
ini, daftar pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Sumber Daya Alam
Hewani
Sumber daya hewani adalah sumber daya alam yang
berasal dari hewan. Sumber daya hewani dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
penduduk, seperti:
a. kebutuhan
pangan
b.kebutuhan
tenaga atau energi
Sumber
daya hewani terdiri atas peternakan dan perikanan:
a.
Peternakan
Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan
hewan ternak untuk mendapatkan
manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.
Pengertian
peternakan tidak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan
perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan adalah
mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada
faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.
Peternakan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
sebagai berikut:
- Peternakan
hewan besar, contohnya sapi, kerbau, dan kuda.
- Peternakan
hewan kecil, contohnya kambing, domba, dan babi.
- Ternak unggas,
contohnya ayam, itik, dan burung puyub.
b.
Perikanan
Perikanan adalah kegiatan manusia yang
berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan.
Sumberdaya hayati perairan tidak dibatasi secara tegas dan pada umumnya
mencakup ikan,
amfibi
dan berbagai avertebrata
penghuni perairan dan wilayah yang berdekatan, serta lingkungannya. Di
Indonesia, menurut UU RI no. 9/1985 dan UU RI no. 31/2004, kegiatan yang
termasuk dalam perikanan dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai
dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Dengan
demikian, perikanan dapat dianggap merupakan usaha agribisnis.
Usaha perikanan Indonesia terdiri atas tiga jenis,
yaitu:
- Perikanan air
tawar adalah perikanan yang diusahakan di kolam dan
perairan umum (sungai, danau, dan
rawa) ataupun lahan sawah (mina
padi).
- Perikanan air
payau adalah perikanan yang diusahakan dalam bentuk
tambak di muara sungai ataupun
daerah yang dekat dengan air laut.
- Perikanan air
asin atau laut adalah perikanan yang diusahakan di wilayah
perairan laut. Jenis ikan yang
dihaislkan, antara lain tuna, cakalang, pari,
teri, dan cucut.
Sumber daya alam
hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Termasuk
sumber daya alam satwa liar adalah penghuni hutan, penghuni padang rumput,
penghuni padang ilalang, penghuni steppa, dan penghuni savana. Misalnya badak,
harimau, gajah, kera, ular, babi hutan, bermacam-macam burung, serangga, dan
lainnya.
Termasuk sumber
daya alam hewan piaraan antara lain adalah lembu, kuda, domba, kelinci, anjing,
kucing, bermacam- macam unggas, ikan hias, ikan lele dumbo, ikan lele lokal,
kerang, dan siput.
Terhadap hewan
peliharaan itulah sifat terbarukan dikembangkan dengan baik. Selain memungut
hasil dari peternakan dan perikanan, manusia jugs melakukan persilangan untuk
mencari bibit unggul guns menambah keanekaragaman ternak.
Dipandang dari
peranannya, hewan dapat digolongkan sebagai berikut :
a.
Sumber pangan, antara lain sapi, kerbau, ayam, itik, lele, dan mujaer.
b.
Sumber sandang, antara lain bulu domba dan ulat sutera.
c.
Sumber obat-obatan, antara lain ular kobra dan lebah madu.
d.
Piaraan, antara lain kucing, burung, dan ikan hiss.
Untuk menjaga kelestarian satwa Langka, maka penangkapan hewan-hewan dan juga perburuan haruslah mentaati peraturan tertentu seperti berikut ini :
a.
Para pemburu harus mempunyai lisensi (surat izin berburu).
b.
Senjata untuk berburu harus tertentu macamnya.
c.
Membayar pajak dan mematuhi undang-undang perburuan.
d.
Harus menyerahkan sebagian tubuh yang diburunya kepada petugas
sebagai tropy, misalnya tanduknya.
sebagai tropy, misalnya tanduknya.
e.
Tidak boleh berburu hewan-hewan langka.
f.
Ada hewan yang boleh ditangkap hanya pada bulan-bulan tertentu
saja. Misalnya, ikan salmon pada musim berbiak di sungai tidak boleh
ditangkap, atau kura-kura pads musim akan bertelur.
saja. Misalnya, ikan salmon pada musim berbiak di sungai tidak boleh
ditangkap, atau kura-kura pads musim akan bertelur.
g.
Harus melakukan konvensi dengan baik. Konuensi ialah aturan-aturan
yang tidak tertulis tetapi harus sudah diketahui oleh si pemburu
dengan sendirinya. Misalnya, tidak boleh menembak hewan buruan
yang sedang bunting, dan tidak boleh membiarkan hewan buas
buruannya lepas dalam keadaan terluka.
yang tidak tertulis tetapi harus sudah diketahui oleh si pemburu
dengan sendirinya. Misalnya, tidak boleh menembak hewan buruan
yang sedang bunting, dan tidak boleh membiarkan hewan buas
buruannya lepas dalam keadaan terluka.
Akan tetapi,
seringkali peraturan-peraturan tersebut tidak ditaati bahkan ada yang diam-diam
memburu satwa langka untuk dijadikan bahan komoditi yang berharga. Satwa yang
sering diburu untuk diambil kulitnya antara lain macan, beruang, dan ular,
sedangkan gajah diambil gadingnya.
2.2 Pemanfaatan sumber daya alam hewani
a. Sumber
daya alam hewani juga dimanfaatkan sebagai sumber pangan dan sumber sandang.
Pakaian manusia, sebagian dibuat dan dihias dengan bulu atau kulit hewan.
Misalnya, bulu beruang kutub untuk mantel, kulit buaya, kulit sapi sebagai
bahan pembuat tas, sepatu, dan perlengkapan lainnya.
b.Dalam
kaitannya dengan benda-benda budaya, hewan dimanfaatkan sebagai benda-benda
hasil seni dan nilai budaya manusia. Misalnya, lokan disusun dan dirangkai
menjadi benda-benda perhiasan selain itu, hewan-hewan yang bulunya indah
diawetkan sebagai hiasan rumah.
c. Sumber
daya alam hayati juga dimanfaatkan dalam meningkatkan nilai kehidupan dan nilai
budaya manusia. Bentuk dan cara hidup hewan dimanfaatkan sebagai sumber
inspirasi untuk menciptakan hasil karya dan hasil cipta manusia. Misalnya,
bentuk kapal selam menyerupai ikan yang sedang menyelam, bentuk sayap dan cara
burung terbang memberikan inspirasi pengembangan industri pesawat terbang,
sedangkan kicau burung memberikan inspirasi untuk menciptakan lagu.
2.3 Persebaran
Sumber Daya Alam
Hewani
Pada umumnya wilayah persebaran fauna di Indonesia
dibagi 3 wilayah yaitu, wilayah Indonesia Bagian Barat, Indonesia Bagian
Tengah, dan Indonesia Bagian Timur. Ketiganya dibatasi oleh garis Wallace dan
garis Weber. Bagian barat lebih cenderung mengikuti ragam hewan Asia, sedangkan
bagian timur mengikuti ragam hewan Australia. Ciri-ciri khusus hewan Indonesia terdapat
pada wilayah bagian tengah.
1. Persebaran Hasil Peternakan
Hasil peternakan negara kita antara
lain sapi, kerbau, kuda, dan babi. Berikut ini pesebaran hasil peternakan di
Indonesia.
- Ternak sapi. Daerah penghasil ternak sapi adalah Sumatera (Aceh), Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat (Lombok dan Sumbawa).
- Ternak kerbau. Daerah penghasil kerbau adalah Aceh, Sulawesi, dan Jawa.
- Ternak kuda. Daerah penghasil kuda adalah Nusa Tenggara Timur (Pulau Sumba) dan Sumatera Barat.
- Ternak babi. Daerah penghasil ternak babi adalah Bali, Maluku, Sulawesi Utara (Minahasa), Sumatera Utara (Tapanuli), Jawa Barat (Karawang)
2. Persebaran Hasil Perikanan
- Budi daya udang dan bandeng, terdapat di pantai utara Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
- Daerah penangkapan ikan (nelayan tradisional dan modern) antara lain Sumatera Timur (Bagan Siapi-api), Bengkalis untuk jenis ikan terubuk. Sedangkan ikan tenggiri, cumi-cumi, udang, rumput laut, dan ikan layang-layang ditangkap dari daerah Laut Jawa, Selat Sunda, Pantai Selatan (Cilacap), Selat Bali, Selat Flores, dan Selat Makasar. Kepulauan Maluku (Ambon) menghasilkan tiram, mutiara, dan tongkol.
- Budidaya ikan di darat. Budidaya ikan di darat itu ada bermacam- macam, antara lain di tambak/empang, waduk/bendungan, sawah (minapadi), sungai (sistem keramba), dan di danau.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan
liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Termasuk sumber daya alam satwa
liar penghuni hutan, penghuni padang
rumput, penghuni padang ilalang, penghuni steppa, dan penghuni savana.
3.2 Saran
Sumber daya alam perlu dilestarikan supaya dapat
mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah
kehidupan bisa terganggu.
DAFTAR PUSTAKA
Soedjono, dkk. 1996. Biologi SMU II. PT. Multi Adiwitata, Banding
Wahono, Lili, dkk., 1994. Biologi SLTP I. Banding; PT. Sarana Panca Karya
Rustam, Nuryani dan Otang Hidayat, 1994, Biologi SLTP II. Jakarta; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
http://massofa.wordpress.com/2008/04/08/
sumber-daya-alam-Hewani/
0 komentar:
Post a Comment