KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini,
makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata pelajaran pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan.
Dalam penyelesaian makalah ini yang berjudul “Daya Tahan Jantung Dan
Paru-paru”. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing
dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.
Semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberikan manfaat pada penulis
khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI
....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1.1
Latar Belakang...........................................................................................
1.2
Rumusan Masalah......................................................................................
1.3
Tujuan Makalah..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
.................................................................................
2.1 Daya
Tahan Paru-paru dan Jantung...........................................................
BAB III PENUTUP ..........................................................................................
3.1
Simpulan....................................................................................................
3.2
Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesegaran jasmani merupakan hal yang sudah populer di kalangan masyarakat
saat ini. Mengenai definisi kesegaran jasmani ada beberapa ahli memberikan pengertian
sebagai berikut :
Sadoso Sumosardjuno (1989 : 9) mendefinisikan Kesegaran Jasmani adalah
kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa
merasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga
untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak.
Dengan kata lain Kesegaran jasmani dapat pula didefinisikan sebagai
kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sukar,
dimana orang yang kesegaran jasmaninya kurang, tidak akan dapat melakukannya.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah yang berjudul Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan
Kesehatan mengangkat masalah-masalah sebagai berikut:
- Mengetahui daya tahan jantung dan paru-paru ?
1.3 Tujuan Makalah
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk:
- Untuk mengetahui daya tahan jantung dan paru-paru.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Daya Tahan
A. Pengertian
Latihan Daya Tahan Jantung dan Paru
Menurut Bompa (1994:4) latihan adalah aktivitas
olahraga yang sistematik dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara progresif
dan individual yang mengarah kepada ciri-ciri fungsi psikologis dan fisiologis
manusia untuk mencapai sasaran yang ditentukan. Harsono (1988:102)
menyatakan bahwa latihan juga bisa dikatakan sebagai sesuatu proses berlatih
yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang yang kian hari jumlah
beban latihannya kian bertambah. Jadi
latihan adalah aktivitas olahraga yang dilakukan secara berulang-ulang dengan
proses yang sistematis untuk mencapai sasaran yang ditentukan.
Suharno (dalam
Budiwanto, 2004:35) menjelaskan bahwa daya tahan adalah kemampuan organ atlet
untuk melawan kelelahan yang timbul saat melakukan aktivitas olahraga dalam
waktu yang lama. Daya tahan atau endurance dalam hal ini dikenal dua
macam daya tahan, yakni daya tahan umum atau general endurance dan daya tahan otot atau local
endurance. Menurut
Sajoto (1995: 8) Daya tahan umum (general endurance), yaitu
kemampuan seseorang dalam menggunakan sistem jantung, paru-paru dan peredaran
darahnya secara efisien, dan efektif untuk menjalankan kerja secara terus yang
melibatkan kontraksi sejumlah otot dengan
intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama. Jadi daya tahan
kardiovaskuler atau daya tahan paru dan jangtung adalah kemampuan seseorang
menggunakan organ paru dan jantung untuk melakukan aktivitas olahraga dalam
waktu yang lama.
Dari paparan
pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa latihan daya tahan kardiovaskuler atau
daya tahan paru dan jantung adalah, suatu aktivitas olahraga yang dilakukan
secara berulang-ulang dengan proses yang sistematis untuk mendapatkan kemampuan
maksimal organ paru dan jantung dalam melakukan aktivitas fisik yang lama.
B. Tujuan
latihan daya tahan paru dan jantung
1. Meningkatkan kemampuan kerja jantung
2. Meningkatkan kapasitas paru
3. Menjaga kebugaran jasmani
4. Meningkatkan semua komponen fisik
lainnya
5. Menciptakan aktivitas gerak yang
ekonomis
6. Meningkatkan daya refleks
7. Meningkatkan kemampuan kerja otot
C. Model latihan daya tahan paru dan
jantung
1.
Lari Secara Terus-Menerus
Latihan
ini memperbaiki keadaan tetap atau keseimbangan antara pengeluaran tenaga,
pengambilan zat asam selama latihan berlangsung. Latihan ini dilakukan di
atas tanah yang tidak bergelombang. Lari 5 sampai 20 km tanpa adanya penambahan
kecepatan langkah secara tiba-tiba dan denyut nadi tidak boleh lebih tinggi
dari 150 per menit.
2.
Lari Fartlek Berbanjar Bervariasi
Lari ini dilakukan di tanah lapang,
dengen posisi berbanjar secara bersama-sama. Semua pelari berlari bersama-sama
dengan kecepatan sedang atau jogging. Dengan aba-aba tertentu, pelari paling
belakang harus melakukan sprint menyalip pelari di depannya hingga berposisi di
barisan paling depan, setelah itu kembali berlari jogging. Aba-aba berikutnya,
pelari paling belakang mengikuti langkah pelari sebelumnya. Kegiatan ini dapat
dilakukan dengan rentang waktu antara 10-12 menit.
3.
Lari Interval
Lari memutari lapangan sejauh 400
meter dengan kecepatan rendah, kemudian istirahat selama 2-3 menit, kemudian
dilanjut lari lagi memutari lapangan dengan jarak yang sama namun dengan
kecepatan sedikit ditambah. Kemudian diselingi istirahat lagi selama 3-4 menit,
kemudian lari lagi dengan kecepatan yang lebih tinggi. Atau bisa dimodifikasi,
kecepatannya tetap, namun jaraknya yang di rubah.
4.
Latihan
Meloncat dan Melompat Menggunakan Skiping
5.
Lari di bukit-bukit
Tujuan
dari latihan ini adalah agar mendapatkan otot-otot yang kuat. Macam-macam lari
di bukit-bukit:
a. Lari jarak pendek 30-60 meter dan
amat curam, dilakukan maksimal sampai 5 – 10 kali dengan istirahat cukup, ini
berguna untuk memperbaiki tenaga dan daya kecepatan.
b. Lari jarak sedang 60-80 meter, tidak
dilakukan di bukit yang terlalu curam. Jarak pelari yang satu dengan yang lain
cukup dekat. Latihan dilakukan sebanyak 10-12 kali dan tanpa istirahat untuk
pemulihan tenaga secara sempurna, tetapi cukup memberikan tenaga kecepatan, dan
daya tahanan aerobik.
c. Lari jarak panjang 100-150 meter,
melalui lereng-lereng yang curam, jarak pelari yang satu dengan yang lainnya
berdekatan tetapi tanpa rasa ketegangan yang berlebihan (15-20 kali), diselingi
dengan istirahat yang pendek tetapi aktif. Hal ini akan menambah daya tahan
tubuh.
d. Lari di seputar bukit 400-600 meter
naik turun bukit. Untuk pelari 1.500 meter kecepatan sangat penting, tidak saja
bagi atlet sprint tetapi juga bagi pelari 400-600 meter, juga untuk pelari
jarak 5.000 meter.
6.
Model Latihan Gaya Tahan Kardiovaskuler yang dimodifikasi
A. Lari
dalam lingkaran
Cara melakukan:
1. Siswa
berlari di dalam lingkaran atau kotak tertentu yang telah disepakati bersama
2. Siswa
harus tetap berlari bebas ke segala arah dengan intensitas rendah atau jogging
3. Salah
satu siswa ada yang membawa bola voli atau yang lain
4. Bola
voli ini adalah tanda bahwa siapapun siswa yang tersentuh oleh bola voli
tersebut harus melakukan lari sprin sampai bola tersebut menyentuh teman yang
lain
5. Siswa
tidak boleh melemparkan bola kepada teman yang lain, artinya bola harus di
sentuh kan dengan cara mengejar teman yang lain
6. Latihan
ini bisa dilakukan selama 10-15 menit tanpa berhenti
7. Siswa
yang sengaja berhenti atau berjalan dalam waktu lebih dari 5 menit harus ke
luar lapangan dan mendapat hukuman, hukuman yang diberikan bisa disesuaikan
dengan karakter anak-anak yang dilatih, misal menyanyi, berjoget, dll
B. Lari
injak ekor
Cara melakukan:
1. Siswa
berlari di dalam lingkaran atau kotak yang telah disepakati
2. Masing-masing
siswa diberi satu helai tali dengan panjang sektiar 1.5 meter yang akan
diletakkan di celana bagian belakan
3. Tali
tersebut digunakan sebagai ekor yang harus di injak oleh teman yang lain
4. Setiap
siswa wajib mempertahankan ekornya selama mungkin
5. Setiap
siswa yang ekornya tercabut harus berlari di luar lingkaran sebanyak satu kali
putaran sebelum masuk kembali ke dalam lapangan untuk melanjutkan permainan
6. Latihan
ini dilakukan selama 10-15 menit tanpa berhenti
C. Perlombaan
memindahkan bendera/cone sambil berlari dalam barisan
Cara melakukan:
1. Siswa
melakukan lari jogging secara beriringan sesuai lintasan masing-masing
2. Ketika
ada aba-aba “mulai” dari guru, maka siswa di barisan paling belakang harus
berlari melewati teman-temannya dan mengambil bendera di kun A (hijau), serta
kembali ke kelompok barisan namun memposisikan diri di paling depan dan
melanjutkan jogging
3. Bendera
di bawa sambil berjoging dan diletakkan di kun B (kuning)
4. Ketika
bendera telah diletakkan di kun B (kuning), maka siswa paling belakang harus
berlari sebagaimana orang pertama sebelumnya dan mengambil bendera.
5. Kegiatan
tersebut dilakukan secara terus menerus sampai seluruh bendera di kun A (biru) dapat dipindahkan ke kun B
(kuning)
6. Kelompok
yang paling akhir selesai memindahkan bendera dinyatakan sebagai tim yang kalah
dan harus menerima hukuman.
D.
Lari
Fartlek Modifikasi
Cara Melakukan:
1. Orang
yang nomor 1 berlari seprin menyalip nomor 2-5 dan kembali jogging,
dilakukanbergantian.
2. Orang
2- 5 joging, orang nomor 1 menyalip dengan melompat hingga baris kedepan dan
dilakukan bergantian.
3. Orang
nomor 2-5 lompat setempat, orang nomor 1 lari menyalip hingga baris kedepan dan
dilakuakn bergantian
4. Formasi sama namun ketika aba-aba tertentu
semua formasi harus berubah namun tetap dalam keadaan berlari.
Lari
dilakuakan selama 10-15 menit tanpa berhenti
E. Lari
Model Sirkuit
Cara Melakukan:
Siswa berlari
berlari mengelilingi lapangan dengan tugas yang
berlaku pada masing-masing pos
A. Jogging
B. Melompat
kedepan
C. Lari
seprint
D. Angkat
Paha
Siswa yang
berhenti berlari/berjalan selama 5 detik harus menuju ketengah lapangan
mendapatkan hukuman
Bab III
Penutup
3.1 Simpulan
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kesegaran
jasmani dapat diartikan sebagai kemapuan fisik untuk melakukan tugas pekerjaan
sesuai dengan bidangnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat
pemulihan yang cepat seperti pada saat belum melakukan aktivitas.
Fungsi kesegaran jasmani adalah untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan
kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia yang berguna untuk
mempertinggi daya kerja dalam pembangunan dan pertahanan bangsa dan negara.
Daya tahan jantung-paru adalah kemampuan jantung untuk memompa darah dan
paru-paru untuk melakukan respirasi (exhale dan inhale) dan kerja
kontraksi otot dalam waktu yang lama secara terus menerus tanpa mengalami
kelelahan yang berarti dan segara pulih asal dalam waktu yang singkat.
Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan kontraksi
yang beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu beban submaksimal dalam jangka
waktu tertentu. Daya tahan otot bermanfaat untuk mengatasi kelelahan.
Pengukuran daya tahan otot dilakukan melalui Push up test, Sit up test.
Fleksibilitas atau kelenturan selalu dikaitkan dengan ruang gerak sendi dan
elastisitas otot-otot, tendon dan ligament.
Kekuatan otot adalah tenaga, gaya atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh
otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimum
3.2 Saran
Kesegaran Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan
seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari, dan dengan berolahraga
seseorang dapat meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya
sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik.Seseorang tidak boleh melakukan olahraga bila sedang
demam, punya penyakit misalnya tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol,
kencing manis yang tidak terkontrol, kelainan katub jantung.
Daftar Pustaka
Atmojo Biyakto Mulyono. 2007. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan
Jasmani/ Olahraga. Surakarta : LPP dan UNS Press.
Ismaryati. 2006.[online],( http://olah-raga-indonesia.blogspot.com/2012/04/10-komponen-kondis
Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Ambarkati, Arum Yuli. 2012. 10 Komponen Kondisi
Fisik,[online -fisik.html, Diakses 29
Maret 2013)
Adriyanto, Agung. 2012. Kebugaran Jasmani,[online],(http://agung-penjasorkes. blogspot.com/2011/04/kebugaran-jasmani.html, diakses 29 Maret 2013
0 komentar:
Post a Comment