Friday, November 4, 2016

Makalah Daya Tahan Jantung dan Paru-paru



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini, makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
Dalam penyelesaian makalah ini yang berjudul “Daya Tahan Jantung Dan Paru-paru”. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberikan manfaat pada penulis khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya.

 Penulis

















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI  ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
   1.1 Latar Belakang...........................................................................................
   1.2 Rumusan Masalah......................................................................................
   1.3 Tujuan Makalah..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN  .................................................................................
   2.1 Daya Tahan Paru-paru dan Jantung...........................................................
BAB III PENUTUP ..........................................................................................
   3.1 Simpulan....................................................................................................
   3.2 Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA




                                                                                                                            












BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kesegaran jasmani merupakan hal yang sudah populer di kalangan masyarakat saat ini. Mengenai definisi kesegaran jasmani ada beberapa ahli memberikan pengertian sebagai berikut :
Sadoso Sumosardjuno (1989 : 9) mendefinisikan Kesegaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak.
Dengan kata lain Kesegaran jasmani dapat pula didefinisikan sebagai kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sukar, dimana orang yang kesegaran jasmaninya kurang, tidak akan dapat melakukannya.

1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah yang berjudul Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Kesehatan mengangkat masalah-masalah sebagai berikut:
  1. Mengetahui daya tahan jantung dan paru-paru ?

1.3 Tujuan Makalah
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk:
  1. Untuk mengetahui daya tahan jantung dan paru-paru.








BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Daya Tahan
A.    Pengertian Latihan Daya Tahan Jantung dan Paru
Menurut Bompa (1994:4) latihan adalah aktivitas olahraga yang sistematik dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara progresif dan individual yang mengarah kepada ciri-ciri fungsi psikologis dan fisiologis manusia untuk mencapai sasaran yang ditentukan. Harsono (1988:102) menyatakan bahwa latihan juga bisa dikatakan sebagai sesuatu proses berlatih yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang yang kian hari jumlah beban latihannya kian bertambah.  Jadi latihan adalah aktivitas olahraga yang dilakukan secara berulang-ulang dengan proses yang sistematis untuk mencapai sasaran yang ditentukan.

Suharno (dalam Budiwanto, 2004:35) menjelaskan bahwa daya tahan adalah kemampuan organ atlet untuk melawan kelelahan yang timbul saat melakukan aktivitas olahraga dalam waktu yang lama. Daya tahan atau endurance dalam hal ini dikenal dua macam daya tahan, yakni daya tahan umum atau general endurance dan daya tahan otot atau local endurance. Menurut Sajoto  (1995:  8) Daya tahan umum (general endurance), yaitu kemampuan seseorang dalam menggunakan sistem jantung, paru-paru dan peredaran darahnya secara efisien, dan efektif untuk menjalankan kerja secara terus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot dengan  intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama. Jadi daya tahan kardiovaskuler atau daya tahan paru dan jangtung adalah kemampuan seseorang menggunakan organ paru dan jantung untuk melakukan aktivitas olahraga dalam waktu yang lama.
Dari paparan pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa latihan daya tahan kardiovaskuler atau daya tahan paru dan jantung adalah, suatu aktivitas olahraga yang dilakukan secara berulang-ulang dengan proses yang sistematis untuk mendapatkan kemampuan maksimal organ paru dan jantung dalam melakukan aktivitas fisik yang lama.
B.     Tujuan latihan daya tahan paru dan jantung
1.      Meningkatkan kemampuan kerja jantung
2.      Meningkatkan kapasitas paru
3.      Menjaga kebugaran jasmani
4.      Meningkatkan semua komponen fisik lainnya
5.      Menciptakan aktivitas gerak yang ekonomis
6.      Meningkatkan daya refleks
7.      Meningkatkan kemampuan kerja otot

C.     Model latihan daya tahan paru dan jantung
1.      Lari Secara Terus-Menerus
Latihan ini memperbaiki keadaan tetap atau keseimbangan antara pengeluaran tenaga, pengambilan zat asam selama latihan berlangsung. Latihan ini dilakukan di atas tanah yang tidak bergelombang. Lari 5 sampai 20 km tanpa adanya penambahan kecepatan langkah secara tiba-tiba dan denyut nadi tidak boleh lebih tinggi dari 150 per menit.
2.      Lari Fartlek Berbanjar Bervariasi
Lari ini dilakukan di tanah lapang, dengen posisi berbanjar secara bersama-sama. Semua pelari berlari bersama-sama dengan kecepatan sedang atau jogging. Dengan aba-aba tertentu, pelari paling belakang harus melakukan sprint menyalip pelari di depannya hingga berposisi di barisan paling depan, setelah itu kembali berlari jogging. Aba-aba berikutnya, pelari paling belakang mengikuti langkah pelari sebelumnya. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan rentang waktu antara 10-12 menit.
3.      Lari Interval
Lari memutari lapangan sejauh 400 meter dengan kecepatan rendah, kemudian istirahat selama 2-3 menit, kemudian dilanjut lari lagi memutari lapangan dengan jarak yang sama namun dengan kecepatan sedikit ditambah. Kemudian diselingi istirahat lagi selama 3-4 menit, kemudian lari lagi dengan kecepatan yang lebih tinggi. Atau bisa dimodifikasi, kecepatannya tetap, namun jaraknya yang di rubah.

4.      Latihan Meloncat dan Melompat Menggunakan Skiping

5.      Lari di bukit-bukit
Tujuan dari latihan ini adalah agar mendapatkan otot-otot yang kuat. Macam-macam lari di bukit-bukit:
a.       Lari jarak pendek 30-60 meter dan amat curam, dilakukan maksimal sampai 5 – 10 kali dengan istirahat cukup, ini berguna untuk memperbaiki tenaga dan daya kecepatan.
b.      Lari jarak sedang 60-80 meter, tidak dilakukan di bukit yang terlalu curam. Jarak pelari yang satu dengan yang lain cukup dekat. Latihan dilakukan sebanyak 10-12 kali dan tanpa istirahat untuk pemulihan tenaga secara sempurna, tetapi cukup memberikan tenaga kecepatan, dan daya tahanan aerobik.
c.       Lari jarak panjang 100-150 meter, melalui lereng-lereng yang curam, jarak pelari yang satu dengan yang lainnya berdekatan tetapi tanpa rasa ketegangan yang berlebihan (15-20 kali), diselingi dengan istirahat yang pendek tetapi aktif. Hal ini akan menambah daya tahan tubuh.
d.      Lari di seputar bukit 400-600 meter naik turun bukit. Untuk pelari 1.500 meter kecepatan sangat penting, tidak saja bagi atlet sprint tetapi juga bagi pelari 400-600 meter, juga untuk pelari jarak 5.000 meter.

6.      Model Latihan Gaya Tahan Kardiovaskuler yang dimodifikasi
A.    Lari dalam lingkaran


 














Cara melakukan:
1.      Siswa berlari di dalam lingkaran atau kotak tertentu yang telah disepakati bersama
2.      Siswa harus tetap berlari bebas ke segala arah dengan intensitas rendah atau jogging
3.      Salah satu siswa ada yang membawa bola voli atau yang lain
4.      Bola voli ini adalah tanda bahwa siapapun siswa yang tersentuh oleh bola voli tersebut harus melakukan lari sprin sampai bola tersebut menyentuh teman yang lain
5.      Siswa tidak boleh melemparkan bola kepada teman yang lain, artinya bola harus di sentuh kan dengan cara mengejar teman yang lain
6.      Latihan ini bisa dilakukan selama 10-15 menit tanpa berhenti
7.      Siswa yang sengaja berhenti atau berjalan dalam waktu lebih dari 5 menit harus ke luar lapangan dan mendapat hukuman, hukuman yang diberikan bisa disesuaikan dengan karakter anak-anak yang dilatih, misal menyanyi, berjoget, dll

B.     Lari injak ekor


 











Cara melakukan:
1.      Siswa berlari di dalam lingkaran atau kotak yang telah disepakati
2.      Masing-masing siswa diberi satu helai tali dengan panjang sektiar 1.5 meter yang akan diletakkan di celana bagian belakan
3.      Tali tersebut digunakan sebagai ekor yang harus di injak oleh teman yang lain
4.      Setiap siswa wajib mempertahankan ekornya selama mungkin
5.      Setiap siswa yang ekornya tercabut harus berlari di luar lingkaran sebanyak satu kali putaran sebelum masuk kembali ke dalam lapangan untuk melanjutkan permainan
6.      Latihan ini dilakukan selama 10-15 menit tanpa berhenti


C.     Perlombaan memindahkan bendera/cone sambil berlari dalam barisan
Cara melakukan:
1.      Siswa melakukan lari jogging secara beriringan sesuai lintasan masing-masing
2.      Ketika ada aba-aba “mulai” dari guru, maka siswa di barisan paling belakang harus berlari melewati teman-temannya dan mengambil bendera di kun A (hijau), serta kembali ke kelompok barisan namun memposisikan diri di paling depan dan melanjutkan jogging
3.      Bendera di bawa sambil berjoging dan diletakkan di kun B (kuning)
4.      Ketika bendera telah diletakkan di kun B (kuning), maka siswa paling belakang harus berlari sebagaimana orang pertama sebelumnya dan mengambil bendera.



 















5.      Kegiatan tersebut dilakukan secara terus menerus sampai seluruh bendera  di kun A (biru) dapat dipindahkan ke kun B (kuning)
6.      Kelompok yang paling akhir selesai memindahkan bendera dinyatakan sebagai tim yang kalah dan harus menerima hukuman.

D.    Lari Fartlek Modifikasi
 

















Cara Melakukan:
1.      Orang yang nomor 1 berlari seprin menyalip nomor 2-5 dan kembali jogging, dilakukanbergantian.
2.      Orang 2- 5 joging, orang nomor 1 menyalip dengan melompat hingga baris kedepan dan dilakukan bergantian.  
3.      Orang nomor 2-5 lompat setempat, orang nomor 1 lari menyalip hingga baris kedepan dan dilakuakn bergantian
4.       Formasi sama namun ketika aba-aba tertentu semua formasi harus berubah namun tetap dalam keadaan berlari.
Lari dilakuakan selama 10-15 menit tanpa berhenti

E.     Lari Model Sirkuit
Cara Melakukan:

Siswa berlari berlari mengelilingi lapangan dengan tugas yang  berlaku pada masing-masing pos
A.    Jogging
B.     Melompat kedepan
C.     Lari seprint
D.    Angkat Paha
Siswa yang berhenti berlari/berjalan selama 5 detik harus menuju ketengah lapangan mendapatkan hukuman

 















Bab III
Penutup
3.1 Simpulan
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kesegaran jasmani dapat diartikan sebagai kemapuan fisik untuk melakukan tugas pekerjaan sesuai dengan bidangnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat pemulihan yang cepat seperti pada saat belum melakukan aktivitas.
Fungsi kesegaran jasmani adalah untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia yang berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam pembangunan dan pertahanan bangsa dan negara.
Daya tahan jantung-paru adalah kemampuan jantung untuk memompa darah dan paru-paru untuk melakukan respirasi (exhale dan inhale) dan kerja kontraksi otot dalam waktu yang lama secara terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan segara pulih asal dalam waktu yang singkat.
Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan kontraksi yang beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu beban submaksimal dalam jangka waktu tertentu. Daya tahan otot bermanfaat untuk mengatasi kelelahan. Pengukuran daya tahan otot dilakukan melalui Push up test, Sit up test. Fleksibilitas atau kelenturan selalu dikaitkan dengan ruang gerak sendi dan elastisitas otot-otot, tendon dan ligament.
Kekuatan otot adalah tenaga, gaya atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimum

3.2 Saran
Kesegaran Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari, dan dengan berolahraga seseorang dapat meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.Seseorang tidak boleh melakukan olahraga bila sedang demam, punya penyakit misalnya tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, kencing manis yang tidak terkontrol, kelainan katub jantung.


Daftar Pustaka

Atmojo Biyakto Mulyono. 2007. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani/ Olahraga. Surakarta : LPP dan UNS Press.
Adriyanto, Agung. 2012. Kebugaran Jasmani,[online],(http://agung-penjasorkes. blogspot.com/2011/04/kebugaran-jasmani.html, diakses 29 Maret 2013

Kumpulan tugas dan makalah gratis

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Post a Comment