KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur dilimpahkan kehadirat Allah SWT,
atas segala karunia yang telah dilimpahkan. Makalah ini merupakan bentuk
pertanggungjawaban atas tugas yang telah kami dilaksanakan. Data yang
ditampilkan dalam makalah ini berupa data dari hasil pengamatan di lapangan.
Makalah ini kami susun dengan sesungguhnya berdasarkan hasil data sesungguhnya, dan tetap mengacu pada hasil pengamatan yang telah ditetapkan oleh Dosen. Koreksi dan saran saya harapkan sebagai masukan dan perbaikan untuk penyusunan makalah yang akan datang. Sebagai seorang mahasiswa yang mempunyai pemahaman tentang mata kuliah Budidaya Tanaman Perkebunan masih sangat kurang, Sehingga kami juga menyadari karena kekurangan waktu dan kesempatan sehingga keingintahuan sangat terbatas. Dan sebagai saran saya dalam mata kuliah ini, antara teori dan praktek dapat disinkronkan.
Penulis,
Daftar
Isi
Kata Pengantar …………………………………………………………………………
Daftar Isi ……………………………………………………………..
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang …………………………………………………………………
B. Tujuan …………………………………………………………………………..
Bab II Pembahasan
A. Syarat Pertumbuhan ………………………………………………………….
B. Pengolahan Lahan …………………………………………………………….
C. Pembibitan ……………………………………………………………………..
D. Penanaman ……………………………………………………………………..
E. Pemeliharaan Tanaman ……………………………………………………..
F. Pengendalian Hama dan Penyakit
………………………………………..
G. Pemanenan …………………………………………………………………….
H. Pasca Panen ……………………………………………………………………
Bab III Penutup
A. Kesimpulan …………………………………………………………………….
Daftar Pustaka …………………………………………………………………………
Bab
I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari suku
aren-arenan atau Arecaceae dan merupakan anggota tunggal dalam marga Cocos.
Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap
sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Pohon dengan
batang tunggal atau kadang-kadang bercabang. Akar serabut, tebal dan berkayu,
berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai. Batang
beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil
dengan pembuluh menyebar (tidak konsentrik), berkayu. Batang pohon kelapa
banyak digunakan untuk bagian atap dari sebuah bangunan rumah. Batang pohon
kelapa tidak boleh terkena air atau lembab karena akan menyebabkan kerusakan.
Untuk mengatasi keterbatasan dari batang pohon kelapa kebanyakan masyarakat
memilih batang kelapa yang sudah tua, kering dan sebagian masyarakat
mengolesinya dengan oli ( oli bekas kendaraan atau oli tab ). Daun tersusun
secara majemuk, menyirip sejajar tunggal, pelepah pada ibu tangkai daun pendek,
duduk pada batang, warna daun hijau kekuningan.
Kelapa secara alami tumbuh di pantai dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Ia berasal dari pesisir Samudera Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1000 m dari permukaan laut, namun akan mengalami pelambatan pertumbuhan.
Kelapa secara alami tumbuh di pantai dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Ia berasal dari pesisir Samudera Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1000 m dari permukaan laut, namun akan mengalami pelambatan pertumbuhan.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar para
pembaca bisa lebih mengetahui cara-cara dalam membudidayakan tanaman Kelapa
dengan benar. Pembaca juga akan mengetahui jenis-jenis hama dan penyakit pada
tanaman Kelapa serta cara pengolahannya setelah panen.
Bab II
Pembahasan
Pembahasan
A. Syarat Pertumbuhan
Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam syarat
pertumbuhan pada Kelapa Dalam antara lain :
o Tanah yang ideal untuk penanaman kelapa adalah
tanah berpasir , berabu gunung, dan tanah berliat. dengan pH tanah 5,2 hingga 8
dan mempunyai struktur remah sehingga perakaran dapat berkembang dengan baik.
o Sinar matahari banyak minimal 120 jam perbulan
, jika kurang dari itu produksi buah akan rendah.
o Suhu yang paling cocok adalah 27ºC dengan variasi rata-rata 5-7 º C, suhu kurang dari 20º C tanaman kurang produktif.
o Suhu yang paling cocok adalah 27ºC dengan variasi rata-rata 5-7 º C, suhu kurang dari 20º C tanaman kurang produktif.
o Curah hujan yang baik 1300-2300 mm/th.
Kekeringan panjang menyebabkan produksi berkurang 50% , sedangkan kelembapan
tinggi menyebabkan serangan penyakit jamur.
o Angin yang terlalu kencang terkadang merugikan tanaman yang terlalu tinggi terutama varietas dalam.
o Angin yang terlalu kencang terkadang merugikan tanaman yang terlalu tinggi terutama varietas dalam.
B. Pengolahan Lahan
Pengolahan tanah yang diperlukan adalah pembuatan
lobang tanam dengan ukuran 0,9m x 0,9m x 0,9m dengan penambahan pupuk kandang
dan humus. Jarak tanam yang baik untuk jenis dalam yaitu 9 x 10 m dan jenis
genjah 6 x 6 m.
C. Pembibitan
Pilih buah yang bagus dan tua, rendam dengan
larutan air + HORMONIK dengan dosis 1 tutup per l0 liter air selama 2 minggu,
kemudian semaikan bibit di bedengan dan kedalaman sama dengan buah kelapa ,
timbun buah kelapa dengan letak horizontal dengan tebal timbunan 2/3 buah.
Jarak antar bibit 25cm x 25 cm dan bibit akan berkecambah setelah 12-16 minggu,
jika lebih dari 5 bulan tidak berkecambah dianggap mati/ bibit jelek. Rawat
bibit di bedengan hingga umur 30 minggu atau berdaun 3 lembar. Lakukan
penyiraman bila tanah kurang air.
Bibit dipelihara dengan pemberian pupuk POC NASA
hingga umur bibit kurang lebih 9 bulan dengan dosis 1-2 cc/lt air perbibit
disiramkan 1-2 minggu sekali. Jangan mengabaikan tindakan preventif
perlindungan tanaman dari gangguan ternak atau dengan memasang pagar kayu.
Lakukan pemupukan sesuai dengan rekomendasi atau dengan mengacu pada tabel pemupukan berikut :
Lakukan pemupukan sesuai dengan rekomendasi atau dengan mengacu pada tabel pemupukan berikut :
Umur Bibit (bulan) Kebutuhan Pupuk (gr/tanaman)
N (Urea/ZA) P (TSP) K (KCl/MOP) Mg (Kies)
1 5/10 50 75 100
2 5/10 75 125 150
3 5/10 100 150 200
4 10/15 200 400 400
5 10/15 300 600 500
6 10/15 400 800 750
7 15/20 500 1000 1000
8 15/20 600 1250 2000
9 15/20 700 1500 2500
Pospat diberikan 2 minggu sebelum pupuk lain dan dicampur rata dengan tanah
Catatan :
Akan lebih baik pembibitan diselingi / ditambah
SUPERNASA 1-2 kali selang waktu 3-4 bulan sekali dengan dosis 1 botol untuk ±
400 bibit. 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan
larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi
untuk penyiraman setiap bibit.
D. Penanaman
• Teknik Penanaman
Sistem tanam Kelapa
1. Segi empat
2. Segi tiga sama sisi
3. Bujur sangkar
4. sistem pagar
– Jarak tanam diukur menurut bidang horizontal
bukan menurut topografi tanah.
– Arah barisan dibuat Utara – Selatan shng pemanfaatan cahaya matahari optimal
– Arah barisan dibuat Utara – Selatan shng pemanfaatan cahaya matahari optimal
• Penentuan Pola Tanam
Sistem tanam yang baik yaitu sistem tanam segi
tiga karena pemanfatan lahan dan pengambilan sinar matahari akan maksimal.
Jarak tanam 9 x 9 x 9 meter, dengan pola ini jumlah tanaman akan lebih banyak
15% dari sistem bujur sangkar.
• Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam dilakukan paling lambat
1-2 bulan sebelum penanaman untuk menghilangkan keasaman tanah, dengan ukuran
60 x 60 x 60 cm sampai dengan 100 x 100 x 100 cm. Pembuatan lubang pada lahan
miring (>20o) dilakukan dengan pembuatan teras individu selebar 1.25 m ke
arah lereng diatasnya dan 1 m ke arah lereng di bawahnya. Teras dibuat miring
10 derajat ke arah dalam.
• Cara Penanaman
Penanaman dilakukan pada awal musim hujan,
setelah hujan turun secara teratur dan cukup untuk membasahi tanah; waktu
penanaman adalah pada bulan setelah curah hujan pada bulan sebelumnya mencapai
200 mm. Adapun cara penanaman adalah sebagai berikut:
Top soil ( tanah permukaan antara 0 – 25 Cm ) dicampur dengan pupuk phospat 300 gram per lubang dan dimasukkan ke lubang tanam.
Top soil ( tanah permukaan antara 0 – 25 Cm ) dicampur dengan pupuk phospat 300 gram per lubang dan dimasukkan ke lubang tanam.
Polybag dipotong melingkar pada bagian bawah,
dimasukkan ke lubang tanam, dan dibuat irisan sampai ke ujung, bejkas polybag
selanjutnya digantungkan pada ajir untuk meyakinkan bahwa polybag sudah
dikeluarkan dari lubang tanam. Arah penanaman harus sama.
Bibit ditimbuan tanah yang berada di sebelah selatan dan utara lubang, dipadatkan dengan ketebalajn 3-5 cm diatas sabut bibit kelapa.
Kebutuhan bibit 1 ha, apabila jarak tanam 9 x 9x 9 m , segitiga sama sisi, adalah 143 batang dan bibit cadangan yang harus disediakan untuk sulaman 17 batangj, sehingga jumlah bibit yang harus disediakan 160 batang.
Bibit ditimbuan tanah yang berada di sebelah selatan dan utara lubang, dipadatkan dengan ketebalajn 3-5 cm diatas sabut bibit kelapa.
Kebutuhan bibit 1 ha, apabila jarak tanam 9 x 9x 9 m , segitiga sama sisi, adalah 143 batang dan bibit cadangan yang harus disediakan untuk sulaman 17 batangj, sehingga jumlah bibit yang harus disediakan 160 batang.
• Pemberian mulsa.
Setelah di tanam, tanah sekitar tanjaman ditutup
dengan mulsa (daun-daunan hijau dari semak-semak, lalang atau rumput-rumputan
lainnya dan juga jerami).
E. Pemeliharaan Tanaman
• Penjarangan dan Penyulaman
Penyulaman dilakukan terhadap tanaman yang tumbuh
kerdil terserang hama dan penyakit berat dan mati, dilakukan pada musim hujan
setelah tanaman sebelumnya didongkel dan dibakar pada musim kemarau. Kebutuhan
tanaman tergantung pada iklim dan intensitas pemeliharaan biasanya untuk 143
batang/Ha 17 batang.
• Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada piringan selebar 1
meter pada tahun, tahun kedua 1,5 meter, dan ketiga 2 meter. Caranya
menggunakan koret atau parang yang diayunkan ke arah dalam, memotong gulma
sampai batas permukaan tanah dengan interval penyiangan 4 minggu sekali (musim
hujan) atau 6 minggu-2 bulan sekali (musim kemarau)
• Pembubunan
Dilakukan setelah tanaman menghasilkan dengan
cara menimbunkan tanah dibagian atas permukaan sekitar pohon hingga menutup
sebagian batang pohon yang dekat dengan akar.
• Perempalan
Dilakukan terhadap daun dan penutup bunga yang
telah kering (berwarna coklat), dengan cara memanjat pohon kelapa ataupun
dibiarkan sampai jatuh sendiri.
• Pemupukan
Pemupukan dilakukan apabila tanah tidak dapat
memenuhi unsur hara yang dibutuhkan.
– Pada umur 1 bulan diberi 100 gram urea/pohon menyebar pada jarak 15 cm dari pangkal batang.
– Selanjutnya 2 kali setahun yaitu pada bulan April/mei (akhir musim hujan) dan bulan Oktober/Nopember (awal musim hujan).
– Pada umur 1 bulan diberi 100 gram urea/pohon menyebar pada jarak 15 cm dari pangkal batang.
– Selanjutnya 2 kali setahun yaitu pada bulan April/mei (akhir musim hujan) dan bulan Oktober/Nopember (awal musim hujan).
• Cara pemberian pupuk:
menyebar dalam lingkaran mengeliling tanaman.
Pupuk N, K, Mg diberikan bersamaan sedangkan P 2 minggu sebelumnya. Sebelum
pupuk nitrogen diberikan, tanah digemburkan untuk menghindari pencampuran
dengan pupuk phospat karena dapat merugikan. Pada tanaman belum menghasilkan
disebarkaan 30 cm dari pangkal batang sampai pinggir tajuk. Tutup dengan tanah
daerah penyebaran pupuk
Dosis pupuk tanaman kelapa sesuai umur tanaman
(gram/pohon):
Saat tanam: Rata rata per pohon = 100 gram/pohon.
Satu bulan setelah tanaman: Urea = 100 gram/pohon, TSP = 100 gram/pohon, KCl = 100 gram/pohon, Kieserite = 50 gram/pohon.
Tahun pertama
Aplikasi I: Urea = 200 gram/pohon, KCl = 300 gram/pohon, Kieserite 100 gram/pohon.
Aplikasi II: Urea = 200 gram/pohon, TSP = 250 gram/pohon, KCl = 300 gram/pohon, Kieserite = 100 gram/pohon, Borax = 10 gram/pohon
Tahun Kedua
Aplikasi I: Urea = 350 gram/pohon, KCl = 450 gram/pohon, Kieserite = 150 gram/pohon.
Aplikasi II: Urea = 350 gram/pohon, TSP = 600 gram/pohon, KCl = 450 gram/pohon, Kieserite = 150 gram/pohon dan Borax 25 gram/pohon.
Tahun ketiga
Aplikasi I: Urea = 500 gram/pohon, KCl = 600 gram/pohon, Kieserite = 200 gram/pohon.
Aplikasi II: Urea = 500 gram/pohon, TSP = 800 gram/pohon, KCl = 600 gram/pohon dan Kieserite = 200 gram/pohon.
Tahun Keempat
Aplikasi I: Urea = 500 gram/pohon, KCl = 600 gram/pohon, Kieserite = 200 gram/pohon.
Aplikasi II: Urea = 500 gram/pohon, TSP = 800 gram/pohon, KCl = 600 gram/pohon dan Kieserite = 200 gram/pohon.
• Pengairan dan Penyiraman
Penyiraman dilakukan pada musim kemarau untuk
mencegah kekeringan dilakukan dua atau tiga hari sekali pada waktu sore.
Caranya dengan mengalirkan air melalui parit-parit di sekitarbedengan atau
dengan penyiraman langsung.
• Waktu Penyemprotan Pestisida
Dilakukan setiap 20 hari dengan mengggunakan
Sevin 85 WP, Basudin 10 gram, Bayrusil 25 EC dengan kosenttrasi 0.4% setip 10
hari atau 0.6% setiap 20 hari. Caranya menggunakan sprayer.
• Lain-lain
Perbaikan saluran drainase/ cuci parit /kuras got
dilakukan awal musim hujan dengan cara: memabat gulma dalam parit, menggaruk
gulma pada dinding saluran dengan cangkul, dikumpulkan ditengah, pisahkan gulma
dengan tanah dengan cara menghempas-hempaskan gulma dengan cangkul dan
keluarkan semua kotoran dari parit, angkat tanah yang longsor kedalam parit,
bentuk parit sesuai dengan ukuran, usahakan air dapat mengalir dengan baik,
Pengerjaan dimulai dari muara ke hulu.
Ada beberapa cara melakukan sanitasi dalam
budidaya tanaman kelapa, antara lain:
Cara sanitasi Gawang
Cara sanitasi Gawang
membakar sisa-sisa kayu pada gawangan dengan
hati-hati.
mengumpulkan sampah dan sisa-sisa kayu pada gawangan dengan tinggi tidak lebih 40 cm, luas tumpukan 1 x 1 meter.
mengumpulkan sampah dan sisa-sisa kayu pada gawangan dengan tinggi tidak lebih 40 cm, luas tumpukan 1 x 1 meter.
Cara sanitasi pohon
membebaskan mahkota pohon dari segala kotoran dan
bahan-bahan kering pada gawangan Membakar dengan hati-hati.
F. Pengendalian Hama Penyakit
1. Golongan Coleoptera
banyak menyerang adalah Oryctes rhinoceros . Cara
mengendalikan dengan membuat trap/ jebakan berupa kotak-kotak yang diisi sampah
dan secara preventif dikendalikan dengan pemberian Natural BVR atau jika sudah
menjadi uret dengan PESTONA, atau dengan menggunakan musuh alaminya yaitu
tikus, tupai, ayam , bebek , dan burung hantu.
2. Golongan Lepidoptera
Species yang sering menyerang adalah Tiratabha
rufivena yang larvarnya memakan bunga kelapa, dan Acritocera negligens yang
mengebor tangkai bunga yang belum membuka dan memakan isinya. Pengendaliannya
dengan menggunakan PENTANA + AERO 810 ataupun Natural BVR sifatnya yang cepat
berpindah maka pengendaliannya harus secara merata untuk pencegahan
3. Golongan Hemiptera
Jenis yang menghisap cairan daun sehingga daun
mati adalah jenis homoptera (Gareng pong= Jawa). Jenis lain yang menghisap
cairan buah adalah Heteroptera, sehingga buah menjadi rontok sebelum matang.
Pencegahan dengan PENTANA+AERO 810 dan PESTONA secara bergantian.
4. Penyakit yang juga mungkin menyerang adalah:
Busuk tunas atau pucuk yang disebabkan oleh jamur
Phytophthora palmivora dan penyakit Lingkar merah pada daun yang disebabkan
cacing / belut tanah Rhadinaphelencus cocophilus. Kedua macam penyakit ini hanya
dengan eradikasi atau pemusnahan tanaman yang terkena serangan
Catatan :
Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki
Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki
G. Pemanenan
Untuk kelapa jenis dalam, umur berbuah setelah
8-10 tahun, dan umur bisa mencapai 60 – 100 tahun dengan produksi yang diharapkan
adalah kopra. Untuk kelapa jenis genjah berbuah setelah umur 3 – 4 tahun dan
berbuah maksimal pada saat umur 9 – 10 tahun, dan bisa mencapai umur 30 – 40
tahun kurang bagus untuk kopra karena daging buahnya yang lunak.
Panen buah kelapa dilakukan menurut kebutuhannya.
Jika kelapa yang diinginkan dalam keadaan kelapa masih muda kira-kira umur buah
7 -8 bulan dari bunganya. Jika ingin mengambil buah tua untuk santan atau kopra
dipanen di saat umur sudah mencapai 12-14 bulan dari berbunga atau jika sudah
tidak lagi terdengar suara air di dalam buahnya.
H. Pasca Penen
Pengolahan buah kelapa yang tua pada akhir-akhir
ini mulai mengarah pada pemanfaatan minyak kelapa murni atau virgin coconut oil
yang mampu meningkatkan nilai jual dari produk kelapa, ataupun masih dalam
bentuk nira ( legen =Jawa) untuk keperluan industri gula kelapa, nata de coco,
asam cuka, produk minuman dan substrat,serta alkohol yang juga mampu
meningkatkan nilai jual dari produk kelapa.
Gula kelapa :
kandungan sukrosa yang dominan di antara
kandungan bahan kimia non air lainnya menjadikan nira sebagai sumber gula yang
sangat potensil.
Nata de coco
:Adalah bahan olahan nira kelapa berbentuk gel,
tekstur kenyal seperti kolang kaling, yang proses fermentasinya dibantu oleh
mikrorganisme Acetobacter xylium.
Asam cuka :
dikenal sebagai penegas rasa, warna dan juga
sebagai bahan pengawet karena membatasi pertumbuhan bakteri.
Produk minuman:
Dapat dibuat minuman segar non alcohol maupun
alkohol dalam kadar rendah(tuak) ataupun dalam kadar tinggi (arak).
Substrat :
Yaitu bahan nutrient yang dipergunakan untuk
menumbuhkan mikroba. Substrat ini sangat diperlukan bagi pekerjaan di lab
bioteknologi.
Bab
III
Penutup
A. Kesimpulan
Untuk Pembibitan yaitu Pilih buah yang bagus dan
tua, rendam dengan larutan air + HORMONIK dengan dosis 1 tutup per l0 liter air
selama 2 minggu, kemudian semaikan bibit di bedengan dan kedalaman sama dengan
buah kelapa , timbun buah kelapa dengan letak horizontal dengan tebal timbunan
2/3 buah. Jarak antar bibit 25cm x 25 cm dan bibit akan berkecambah setelah
12-16 minggu, jika lebih dari 5 bulan tidak berkecambah dianggap mati/ bibit
jelek. Rawat bibit di bedengan hingga umur 30 minggu atau berdaun 3 lembar.
Lakukan penyiraman bila tanah kurang air.
Bibit dipelihara dengan pemberian pupuk POC NASA hingga umur bibit kurang lebih 9 bulan dengan dosis 1-2 cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali. Jangan mengabaikan tindakan preventif perlindungan tanaman dari gangguan ternak atau dengan memasang pagar kayu.
Bibit dipelihara dengan pemberian pupuk POC NASA hingga umur bibit kurang lebih 9 bulan dengan dosis 1-2 cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali. Jangan mengabaikan tindakan preventif perlindungan tanaman dari gangguan ternak atau dengan memasang pagar kayu.
0 komentar:
Post a Comment