BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu pengetahuan yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar
bertujuan untuk mengetahui bentuk dan struktur permukaan bumi . Oleh karena itu
, diperlukan suatu media untuk dapat menerapkan ilmu yang didapat di sekolah
baik teori maupun praktek .
Pengetahuan
dan keterampilan analisis geografi merupakan salah satu bidang ilmu pendidikan
yang memerlukan pendekatan terhadap alam di sekitarnya .
B.
Tujuan
Tujuan
Konsep Dasar Geografi ini adalah :
a). Menumbuhkan rasa kepedulian
terhadap alam sekitarnya
b). Mengetahui struktur beNtuk muka bumi
c). Memperoleh informasi tentang alam
semesta beserta isinya
C.
Rumusan Masalah
Rumusan dari Makalah Konsep Dasar Geografi ini membahas tentang :
a). Memahami,konsep, pendekatan,
prinsip, dan aspek geografi.
b). Menjelaskan pengertian dan batasan
geografi.
c). Menjelaskan pengertian konsep dasar
geografi.
d). Memberi petunjuk cara-cara pendekatan
geografi.
e). Menjelaskan prinsip-prinsip
geografi.
f). Menjelaskan dan menyimpulkan aspek
geografi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Geografi
Eratoshenes yang hidup 200 tahun sebelum Masehi dianggap sebagai orang
pertama yang meletakkan dasar pengetahuan tentang bumi.Ia membuat karya tulis
sebanyak 3 jilid yang berjudul Geographein. Di dalam buku tersebut,ia
menguraikan antara lain tentang perubahan-perubahan daratan,
lautan,gejala-gejala alam di lautan, benda-benda langit berikut jaringan-jaringan
derajat astronomi. Pada jilid ketiga ia menguraikan daerah-daerah berikut
kependudukannya.
1.
Pengertian
Geografi berasal dari kata geographyca (bahasa Yunani).Geo artinya bumi dan
graphein artinya tulisan, uraian, lukisan atau deskripsi (pemerian).Berdasarkan
asal kata tersebut, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan,
menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi.
2.
Batasan Geografi
Batasan geografi sangat banyak dan mengalami perubahan sesuai dengan
kemajuan peradaban manusia.Berikut ini adalah beberapa tokoh dengan definisi
atau batasannya masing-masing (Nursid Sumaatmadja).
· Sidney dan
Donal J.D. Mulkerne, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan tentang
bumi dan kehidupan makhluk yang ada di atasnya.
· Hartshorne,
menyatakan bahwa geografi berguna untuk memberikan deskripsi yang beraturan dan
teliti dari permukaan bumi.
· Starbo,
menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari karakteristik tertentu
pada suatu wilayah dan memperhatikan hubungan antara berbagai tempat.
· Yeates,
menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang memperhatikan perkembangan rasional
dan lokasi di permukaan bumi.
· Alexander,
menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari pengaruh lingkungan alam
pada aktivitas manusia.
· Bintaro,
menyatakan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang menceritakan dan
menerangkan sifat bumi; menganalisis gejala alam dan penduduk; mempelajari
corak yang khas dalam kehidupan dan berusaha mencari fungsi unsur-unsur bumi
dalam ruang dan waktu.
Berdasarkan
keputusan Lokakarya Nasional di Semarang 19 April 1988, dinyatakan bahwa
geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan gejala geosfer
dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan.
Yang
dimaksud dengan gejala geosfer ialah gejala-gejala alam yang berhubungan dengan
litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
1) Litosfer, yaitu kulit bumi
termasuk permukaan tanah.
2) Hidrosfer, yaitu perairan
darat dan perairan laut.
3) Atmosfer, yaitu udara yang
menyelimuti bumi.
Dalam
menjelaskan hubungan timbal balik antara manusia dengan alam, geografi
menggunakan sudut pandang kewilayahan.Maksudnya, geografi membahas suatu
wilayah menurut kenyataan wilayah tersebut.Geografi sangat memperhatikan cirri
khas setiap wilayah.
Dalam
geografi, wilayah dapat diartikan sebagai luas atau sempitnya suatu bagian
permukaan bumi. Wilayah yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan
perbedaan. Setelah geografi dengan sudut pandang kewilayahan akan memberikan
kejelasan tentang interaksi (saling berhubungan) dan interdepensi (saling
ketergantungan) antara manusia dengan alam di lingkungan hidupnya.
Persamaan
dan perbedaan gejala geosfer dipelajari dengan sudut pandang kewilayahan dan
konteks keruangan, yaitu ruang tempat hidup manusia. Di salam ruang tersebut
terdapat hubungan saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungan alam.
Dengan demikian dapat diketahui sejauh mana interaksi antara manusia dengan
lingkungannya dan tingkat hidup mereka.
B.
Konsep Dasar Geografi
Ada sepuluh
konsep dasar geografi, yaitu sebagai berikut.
v Konsep aglomerasi, yaitu
persebaran gejala geografi yang mengelompok di suatu tempat karena ada faktor-faktor
yang menguntungkan.
Contohnya: penduduk biasanya bertempat tinggal di daratan rendah yang
subur.
v Konsep diferensi area, yaitu
adanya perbedaan cirri khas suatu daerah dengan daerah lain.
v Konsep interaksi dan
interdepensi, yaitu peristiwa-peristiwa yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi gejala alam.
v Konsep jarak, yaitu berkaitan
dengan proses pencapaian ke suatu lokasi dan perhitungan jarak antara satu
tempat ke tempat lain.
v Konsep keterjangkauan, yaitu
tersedianya sarana dan prasarana untuk mencapai suatu wilayah. Misalnya,
transportasi di saerah rendah lebih mudah dibandingan transportasi di
pegunungan.
v Konsep keterkaitan keruangan,
yaitu hubungan antara persebaran gejala geografi di suatu tempat dengan gejala
lain.
v Konsep lokasi, yaitu konsep
yang sangat penting dalam geografi. Konsep ini ada dua, yaitu lokasi relatif
dan lokasi absolut.
ü Lokasi relatif adalah lokasi
yang didasarkan pada keadaan daerah sekitar.
ü Lokasi absolut adalah lokasi
yang didasarkan pada garis lintang dan gars bujur.
v Konsep morfologi, yaitu konsep
yang berhubungan dengan relief (bentuk permukaan bumi) yang berbeda-beda
sehingga kegunaanya pun berbeda.
v Konsep nilai kegunaan, yaitu
nilai yang berhubungan dengan manfaat fenomena yang ada. Misalnya, daerah
wisata bagi wisatawan merupakan tempat rekreasi, tetapi bagi pedagang merupakan
tempat yang menguntungkan untuk berdagang.
v Konsep pola, yaitu berkaitan
dengan persebaran fenomena permukiman, sungai, jenis tanah, dan pengembangan
kota.
C.
Pendekatan Geografi
Dalam
geografi dekenal beberapa pendekatan, yaitu pendekatan ruangan (spatial
approach), pendekatan ekologi (ecological approach), pendekatan kronologi
(history approach), dan pendekatan sistem (system approach).
1. Pendekatan
Keruangan {Spatial Approach}
Pendekatan
keruangan adalah mempergunakan prinsip-prinsip yang berlaku, yaitu prinsip
persebaran, interelasi, dan deskripsi.Pendekatan keruanagn ini meliputi sebagai
berikut.
ü Pendekatan Topik
Untuk pendekatan suatu gejala atau masalah dalam studi geografi dapat
dimulai dari topik utama yang menjadi perhatian utama, misalnya
kelaparan.Kelaparan di suatu daerah di ungkapkan jenis, sebab, persebaran,
intensitas, dan interelasinya dengan gejala lain dan masalah secara
keseluruhan. Dengan begitu, masalah geografi di daerah tersebut dapat di ungkap
secara lebih luas.
Pendekatan topik dapat di lakukan terhadap topic-topik lainnya, seperti
kekurangan air, erosi, industri, pengangguran, dan kenakalan remaja.Dalam melakukan
pendekatan topik, pada prinsipnya tidak boleh terlepas hubungannya dengan ruang
yang menjadi topik tersebut.Faktor-faktor geografi seperti keadaan fisis dan
manusianya harus diikutsertakan dalam pendekatan ini. Berdasarkan landasan
keruangan, kita dapat mengungkapkan karakteristik masalah kelaparan di wilayah
tertentu dibandingkan dengan masalah kelaparan di daerah lain.
ü Pendekatan Aktifitas Manusia
Dalam pendekatan utamanya, pendekatan ini di arahkan kepada aktivitas
manusianya. Aktivitas penduduk dapat ditinjau dari persebaran, interelasi, dan
deskripsinya dengan gejala lain yang berhubungan dengan aktivitas itu. Dari
persebaran penduduk, kita dapat membedakan jenis aktivitas sehubungan dengan
mata pencaharian.Misalnya, apakah aktivutas itu berlangsung di daratan rendah,
di daratan tinggi atau pegunungan, di pantai, dan sebagainya.
Dengan adanya persebaran kegiatan penduduk tadi, dapat pula di ungkapkan
interelasinya dengan keadaan kesuburan tanah, keadaan geologi, keadaan tinggi
rendah permukaan, dan sebagainya.Oleh karena itu, kita dapat membuat deskripsi
tentang aktivitas penduduk berdasarkan persebaran dalam ruangan.
ü Pendekatan Regional
Region adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik
tertentu yang khas dan membedakan diri dari region-region yang lain. Adapaun
pendekatan region adalah mendekati suatu gejelah atau masalah dari region atau
wilayah tempat gejala tadi tersebar.Pendekatannya ditekankan kepada region yang
merupakan ruang atau wadahnya, bukan kepada topik atau aktifitas
manusianya.Misalnya, maslah pantai.
Dalam hal ini, kita mengungkapkan masalah abrasi pantai.Apa saja yang
menjadi penyebab terjadinya abrasi pantai. Lalu, kita dapat mengungkapkan
interelasi abrasi dengan penanaman hutan bakau (mangrove) di pantai.Apakah
hutan bakau di pantai dapat menguangi abrasi pantai?Kita dapat membandingkan
kondisi antara pantai yang tidak ditumbuhi pohon-pohon bakau.Itulah sebabnya
antara pendekatan topik, pendekatan aktivitas manusia, dan pendekatan regional
sukar dipisahkan satu sama lainnya. Hal itu terjadi karena suatu pendekatan
akan membantu pendekatan lainnya.
2. Pendekatan
Ekologi {Ecological Approach}
Pendekatan
ekologi adalah suatu metodologi untuk mendekati, menelaah, dan menganalisis
suatu gejala atau masalah dengan menerapkan suatu konsep san prinsip
ekologi.Ekologi manusia berkenaan dengan interelasi antara manusia dengan
lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekologi atau ekosistem.Geografi dapat
dikatakan sebagai ilmu tentang ekologi manusia yang menjelaskan hubungan antara
lingkungan alam dengan persebaran dan aktivitas manusia.
Pandangan
dan penelaahan ekologi di arahkan kapada hubungan antara manusia sebagai
makhluk hidup dengan lingkungan alam. Pendekatan ekologi dapat mengungkapkan
masalah persebaran dn aktivitas manusia dengan lingkungan alamnya. Demikian
pula daerah pertanian, daerah perindustrian, daerah perkotaan dan sebagainya.
3. Pendekatan
Kronologi {History Approach}
Pendekatan
kronologi (history atau sejarah) dapat menjelaskan dimensi waktunya dan dapat
pula menjelaskan pertumbuhan dan perkembangannya.Studi geografi dalam meneliti
dan menganalisis gejala melalui konsep regional tidak hanya memperhatikan
urutan waktu sebagai faktor ruang, melainkan juga harus memperhatikan tempat
sebagai faktor historinya.Pendekatan kronologi suatu gejala atau masalah pada
ruang tertentu dapat kita lakukan sebagai berikut:
a). Mengkaji perkembangannya
b). Melakukan prediksi proses gejala atau
masalah tadi pada masa-masa yang akan datang
c). Melakukan pengkajian dinamika dan
perkembangan suatu gejala geografi di daerah atau wilayah tertentu.
Meneliti,
menganalisis, dan mengadakan interpretasi peta suatu wilayah dengan menggunakan
pendekatan historis, artinya dengan menggunakan peta perkembangan daerah
berdasarkan urutan waktunya. Kita akan dapat melihat kecenderungan ke arah mana
kota itu tumbuh berkembang.
4. Pendekatan
Sistem {System Approach}
Pendekatan
sistem adalah mode berpikir sintetik yang diterapkan kepada masalah yang
merupakan suatu sistem (Nursid Sumaadja, 1981).Mode berpikir sintetik adalah
mode berpikir yang didasarkan atas doktrin ekspansionisme. Doktrin ekspansionisme
adalah cara meninjau suatu benda atau hal sebagai bagian dari keseluruhan yang
besar. Pendekatan sistem diartikan sebagai suatu metodologi yang digunakan
untuk mendekati, menelaah, dan mengkaji sistem gejala geografi dan sistem
keruangan (spatial system).
D.
Prinsip-Prinsip Geografi
Prinsip
geografi menjadi dasar pada uraian, pengkajian, pengungkapan gejala, variable,
faktor dan masalah geografi.
1.
Prinsip Persebaran
Persebaran gejala dan fakta tidak merata dari satu wilayah ke wilayah
lainnya.Kemudian kita gambarkan dan ungkapkan persebaran gejala dan fakta dalam
ruang atau wilayah. Deng-an demikian, kita dapat mengungkapkan hubungan satu
sama lainnya.
2.
Prinsip Interelasi (Hubungan)
Setelah kita mengetahui persebarannya dalam ruang atau wilayah, kita akan
mengungkap-kan hubungan antara satu faktor dengan yang lainnya. Yaitu, hubungan
antara faktor fisis dengan faktor fisis; faktor manusia dengan faktor manusia;
dan faktor fisis dengan faktor manusia.Akhirnya, kita dapat mengetahui
karakteristik gejala atau fakta geografi di suatu wilayah.
3.
Prinsip Deskripsi (Menjelaskan) atau Eksplanasi
Prinsip ini memberikan gambaran tentang gejala dan masalah yang
dipelajari.Pelaksana-annya dapat melalui kalimat, peta, grafik, diagram, dan
table. Deskripsi tersebut memberikan penjelasan tentang apa yang kita pelajari
dan selidiki.
4.
Prinsip Spasial (Keruangan)
Prinsip ini meninjau gejala, fakta, dan maslah geografi dalam
persebarannya, interelasi-nya, dan interaksinya dalam ruangan. Ruang adalah
bagian permukaan bumi, baik keseluruh-an maupun hanya sebagian, termasuk juga:
a). Atmosfer paling bawah (troposfer) yang
berpengaruh terhadap permukaan bumi.
b). Litosfer (lapisan batuan) sampai
kedalaman tertentu.
c). Hidrosfer, yaitu air dipermukaan bumi
(air laut dan air di darat) dan air tanah.
d). Organism (makhluk hidup), flora, fauna, dan
manusia di permukaan bumi.
E.
Aspek Geografi
Untuk
melakukan studi tentang berbagai aspek kehidupan dalam geografi maka harus
dipelajari aspek-aspek secara geografi, yaitu pertanian, indusrti, permukiman,
transportasi dan komunikasi, serta sumber daya.
1.
Aspek Pertanian
Berdasarkan tinjauan studi geografi, pertanian sebagai suatu sistem
keruangan merupakan perpaduan subsistem fisis dengan subsistem manusia.
Subsistem fisis, meliputi komponen-komponen tanah, iklim, hidrografi, topografi
dengan segala proses alamiahny. Subsistem manusia meliputi tenaga kerja,
kemampuan teknologi, tradisi, dan kemampuan ekonomi.Berikut ini kita akan
mengkaji asosiasi berbagai variable pertanian dan diferensi pertanian.
ü Pengkajian Asosiasi
Variabe-Variabel Pertanian
Untuk menelaah hubungan dua variable pertanian, misalnya hubungan antara
penggunaan pupuk per satuan luas dengan produktifitas pertanian atau antara
produktivitas tersebut dengan jarak dari saluran utama pengairan setempat, kita
dapat menganalisisnya.
ü Pengkajian Diferensi Areal
Pertanian
Analisis keruangan sector
pertanian dilakukan terhadap areal pertanian yang cukup luas.Dari areal atau
region pertanian yang cukup luas dapat ditentukan perbedaan-perbedaan areal
yang lebih kecilberdasarkan macam-masam subsistem.Misalnya, keadaan
pengairannya, jenis tanahnya, kemampuan teknologi pertaniannya, dan jenis
pertanian yang dikembangkannya.
2.
Aspek Industri
Industri dalam arti sempit adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi (manufacturing industry).Industri
sebagai suatu sistem merupakan perpaduan subsistem fisis dengan subsistem
manusia.Aspek industri tersebut terutama kepada interelasi keruangan
komponen-komponennya dan kepada pengorganisasian ruang dalam mengembangkan
industri tersebut.
ü Penerapan Teknologi Tepat
Teknologi tepat (teknologi adaptif), yaitu ahli teknologi dari
negara-negara maju yang disesuaikan dan diserasikan dengan
pertimbangan-pertimbangan keadaan lingkungan masyarakat yang menerapkannya
(Nursid Sumaadja, 1985).Penerapan teknologi adaptif pada sector industri,
berarti :
· Tepat,
sesuai dan serasi dengan kondisi fisis-geografis wilayah yang akan dikembangkan
industrinya
· Tepat,
sesuai, dan serasi dengan kondisi ekonomi setempat;
· Tepat,
sesuai, dan serasi dengan kondisi demografi setempat;
· Dapat
memberikan lapangan usaha dan lapangan kerja baru bagi penduduk setempat.
ü Penentuan Lokasi dengan
Persebarannya
Dalam hal ini, aspek keruangan industri menyangkut pemecahan masalah
kepadatan penduduk, persebaran penduduk, pengembangan daerah pedesaan,
penjagaan pelestarian lingkungan hidup, dan sebagainya.Pembangunan industri
dilakukan untuk meningkatkan pendapatan nasional kesejahtraan penduduk, baik di
pedesaan maupun di perkotaan.Sementara itu, lokasi persebaran industri ke
daerah pedesaan harus sesuai dengan kondisi geografi daerah pedesaan yang
bersangkutan.
ü Diferensiasi Areal Industri
Diferensiasi areal industri di arahkan kepada pemilihan kawasan yang tepat
dan sesuai dengan jenis industri yang akan dikembangkan dikawasan tersebut.
Kawasan industri terdiri dari komponen-komponen yang mendukung pembangunan
industri meliputi:
1) Potensi sumber daya
2) Kemungkinan pengembangan transportasi dan komunikasi
3) Sumber daya energi
4) Keadaan lahan
5) Tenaga kerja
6) Pengembangan teknologi
7) Usaha menjaga kelestarian lingkungan
8) Pemasaran lokal, nasional, dan luar negeri
3.
Aspek Permukiman
Permukiman adalah bagian bumi yang dihuni manusia, meliputi sarana dan
prasarana yang menunjang kehidupan penduduk yang menjadi satu kesatuan dengan
tempat tinggal yang bersangkutan. Pada mulanya, manusia memilih tempat tinggal
atau permukiman dengan syarat-syarat:
· Cukup air
· Tanahnya subur
· Mudah untuk lalu lintas dan angkutan
· Mudah untuk menacari lapangan kerja
· Terlindung dari binatang buas
4.
Aspek Transportasi dan Komunikasi
Transportasi adalah pemindahan benda maupun manusia dari satu tempat ke
tampat lain. Komunikasi adalah pergerakan atau perpindahan bukan berbentuk
benda, melainkan berupa berita, gagasan, buah pikiran, dan
sebagainya.Transportasi dan komunikasi membawa pengaruh perkembangan dan
perubahan fisik secara mental.Perkembangan dan pembangunan transportasi serta
komunikasi dapat digunakan sebagai prasarana dan sarana untuk mengembangkan dan
memajukan daerah terpencil.
5.
Aspek Sumber Daya
Sumber daya adalah semua potensi dan lingkungan yang dapat memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Persediaan ini akan menjadi sumber daya bilamana dapat
digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (bahan pangan, tempat
berlindung, penghangat badan, transportasi, dan sebagainya).Suatu potensi, baru
akan menjadi sumber daya jika kemampuan budaya telah dapat memanfaatkannya.
Kekayaan yang tersimpan di dalam bumi tidak akan berkembang atau belum
bermanfaat jika kemampuan ilmu dan teknologinya belum di gunakan. Bagi bangsa
yang tingkat ilmu dan teknologinya sudah maju atau tinggi, sumber daya yang
berada di Negara lain sudah dapat di manfaatkan .
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Konsep Geografi adalah unsur penting dalam
geografi untuk memahami kejadian atau fenomena yang terjadi dalam dunia
geografi. Penjabaran fenomena ini selalu berkaitan dengan
penyebaran,relasi,fungsi,bentuk dan proses.
Geografi berasal dari kata geographyca (bahasa
Yunani).Geo artinya bumi dan graphein artinya tulisan, uraian, lukisan atau
deskripsi (pemerian).Berdasarkan asal kata tersebut, geografi merupakan ilmu
pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang
berhubungan dengan bumi.
Konsep-konsep dasar Geografi dibagi menjadi
sepuluh yaitu sebagai berikut:
1. Konsep
aglomerasi,
2. Konsep
diferensi area,
3. Konsep
interaksi dan interdepensi,
4. Konsep
jarak,
5. Konsep
keterjangkauan,
6. Konsep
keterkaitan keruangan,
7. Konsep
lokasi,
8. Konsep
morfologi,
9. Konsep
nilai kegunaan,
10. Konsep pola,
DAFTAR
PUSTAKA
http://desyrahmawati93.blogspot.com/2011/12/konsep-dasar-geografi.html
Ullman (1954), “Geografi adalah interaksi antar ruang” Dalam buku Geography
a Spatial Interaction.
Maurice Le Lannou (1959).“Objek
study geografi adalah kelompok manusia dan
organisasinya di muka bumi”Buku : La
Geographie Humaine.
0 komentar:
Post a Comment